Dengan pesatnya perkembangan digital saat ini dan boomingnya istilah startup, coding jadi salah satu skill yang banyak dibicarakan akhir- akhir ini. Lalu apa itu coding? Coding adalah bagian dari pemrograman yang fokus utamanya adalah membuat instruksi – instruksi dari algoritma yang sudah disusun sebelumnya. Disini banyak yang salah pengertian antara coding dan pemrograman.
Coding adalah bagian dari pemrograman, sementara tahapan dalam pemrograman secara garis besar ada 3 yaitu: analisa, menyusun algoritma, dan coding. Dalam pemrograman tahap analisa atau analisis yang seharusnya pertama kali dijalankan karena tahap inilah yang akan menentukan nantinya dalam coding itu mau membuat apa.
Jika kita melakukan kesalahan dalam proses coding maka kita hanya perlu mengubah bagian code yang dianggap bermasalah, tapi ketika salah dalam analisa coding yang sudah selesai dibuat mungkin akan dirombak ulang tidak hanya itu algoritmanya pun juga pasti akan berubah.
Coding sebenarnya tidak terlalu susah dan tidak terlalu gampang juga kuncinya hanya satu yaitu mencoba. Banyak orang yang pertama kali mengenal coding khususnya anak Informatika mereka sangat mudah menyerah ketika coding yang mereka buat tidak sesuai yang diinginkan atau mungkin error.
Lebih parah lagi ketika siswa/mahasiswa yang belajar coding tidak mau atau malu bertanya saat coding yang dibuat error dan solusi cepatnya adalah mengcopy punya teman. Inilah yang membuat citra dari coding itu sangat susah.
Tapi begitulah sifat dari coding jika diawal sudah tidak ngerti maka selanjutnya akan tambah tidak mengerti lagi. Akan tetapi ada segelintir orang yang menganggap coding adalah sesuatu yang tidak sulit atau menyenangkan menurut mereka.
Tapi sayangnya ini terjadi hanya segelintir orang mungkin hanya 10% orang dari total siswa yang menganggap ngoding itu mudah atau menyenangkan. Jika kamu sekolah di SMK TI atau kuliah TI coba perhatikan teman sekelas kalian kira – kira berapa orang yang bisa atau ngerti ngoding?.
Hal seperti itu terjadi disebabkan banyak faktor juga, tapi yang utama adalah faktor mencoba tadi. Karena banyak siswa/mahasiswa tidak mencoba kembali apa yang dipelajari di Sekolah atau Kampus walaupun dicobapun kalau ketemu error maka pasti langsung pasrah dan tidak akan mencoba lagi.
Mungkin inilah yang menyebabkan ada perbedaan yang cukup besar antara orang yang bisa ngoding dengan yang tidak walapun sekolah di Sekolah atau Kampus yang sama.